Pendahuluan
Pendahuluan
Virus
merupakan parasit sejati, tidak memiliki “mesin” biosintetik sendiri.
Tubuhnya hanya terdiri dari selubung protein dan isi yang terdiri dari
DNA saja atau RNA saja. Ketika virus dikristalkan, virus mirip benda
tak hidup. Namun, jika dimasukkan ke dalam lingkungan yang cocok, virus
akan hidup kembali. Sebagai parasit sejati, virus menginfeksi tumbuhan,
hewan, dan manusia. Penyakit AIDS, cacar, polio, hepatitis, herpes
merupakan contoh penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang
manusia.
Berikut adalah daftar materi yang tersedia di dalam blog ini:
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian
mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau
dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun
1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit
tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit
setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil
menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya
dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892,
Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang
sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit
mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa
bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih
dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang
dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897
setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di
dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena
kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali
ditransfer antartanaman.[1] Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai
bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu
sejenis cairan hidup pembawa penyakit.
Setelah itu, pada tahun
1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan
kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun
demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang
sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935,
setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil
mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal
sebagai virus mosaik tembakau.Virus ini juga merupakan virus yang
pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939
oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
Ciri-Ciri Virus
Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
2.
Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil dari bakteri, yakni
berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron). untuk
mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang pembesarannya dapat
mencapai 50.000 X.
3. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4.
Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat
bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan
kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor"
silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
6. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
7.
Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel
hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
8. Virus tidak dapat membelah diri.
9. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.
Struktur Tubuh Virus
Virus
merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil,
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya
lebih kecil daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat
disaring dengan penyaring bakteri.
Partikel virus
mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau ganda.
Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada
virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan
genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid
bisa berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang
disandikan oleh genom virus.
Untuk virus
berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)
terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak,
setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk
heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan
asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid
ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan
glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid
tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan
pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Kapsid
virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak
terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini
bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan
terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri
ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus
sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein.
Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein
untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian
jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya
protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.
Partikel
lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat
transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung
jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.
Jenis-Jenis Struktur Virus
• Virus Berselubung
• Virus Kompkeks
• Virus Telanjang
Perbandingan Ukuran Virus
Bentuk Tubuh Virus
Reproduksi Virus
Virus
hanya dapat berkembang biak pada sel atau jaringan hidup. Oleh karena
itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, atau sel tumbuhan untuk
bereproduksi. Cara reproduksi virus disebut proliferasi atau replikasi.
Pada
Bakteriofage reproduksinya dibedakan menjadi dua macam, yaitu daur
litik dan daur lisogenik. Pada daur litik, virus akan menghancurkan sel
induk setelah berhasil melakukan reproduksi, sedangkan pada daur
lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri tetapi virus
berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jika bakteri membelah atau
berkembangbiak virus pun ikut membelah.
Pada
prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada hewan maupun pada tumbuhan
mirip dengan yang berlangsung pada bakteriofage, yaitu melalui fase
adsorpsi, sintesis, dan lisis.
a. Infeksi secara litik/daur litik
Daur litik melalui fase-fase berikut ini:
1. Fase adsorpsi dan infeksi
Dengan
ujung ekornya, fag melekat atau menginfeksi bagian tertentu dari
dinding sel bakteri, daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site :
receptor spot). Daerah ini khas bagi fag tertentu, dan fag jenis lain
tak dapat melekat di tempat tersebut. Virus penyerang bakteri tidak
memiliki enzim-enzim untuk metabolisme, tetapi rnemiliki enzim lisozim
yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.
Sesudah
dinding sei bakteri terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka seluruh
isi fag masuk ke dalam hospes (sel bakteri). Fag kemudian merusak dan
mengendalikan DNA bakteri.
2. Fase Replikasi (fase sintesis)
DNA
fag mengadakan pembentukan DNA (replikasi) menggunakan DNA bakteri
sebagai bahan, serta membentuk selubung protein. Maka terbentuklah
beratus-ratus molekul DNA baru virus yang lengkap dengan selubungnya.
3. Fase Pembebasan virus fag - fag baru / fase lisis
Sesudah
fag baru terbentuk, sel bakteri akan pecah (lisis), sehingga keluarlah
fag yang baru. Jumlah virus baru ini dapat mencapai sekitar 200.
Pembentukan partikel bakteriofag memerlukan waktu sekitar 20 menit.
b. Infeksi secara lisogenik/daur lisogenik
Daur lisogenik melalui fase-fase berikut ini:
1. Fase adsorpsi dan infeksi
Fag
menempel pada tempat yang spesifik. Virus melakukan penetrasi pada
bakteri kemudian mengeluarkan DNAnya ke dalam tubuh bakteri.
2. Fase penggabungan
DNA
virus bersatu dengan DNA bakteri membentuk profag. Dalam bentuk profag,
sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya
acla satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode
protein reseptor yang berfungsi menjaga agar sebagian gen profag tidak
aktif.
3. Fase pembelahan
Bila
bakteri membelah diri, profag ikut membelah sehingga dua sel anakan
bakteri juga mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan berlangsung
terus-menerus selama sel bakteri yang mengandung profag membelah. Jadi
jelaslah bahwa pada virus tidak terjadi pembelahan sel, tetapi terjadi
penyusunan bahan virus (fag) baru yang berasal dari bahan yang telah ada
dalam sel bakteri yang diserang.
Beberapa perbedaan daur litik dan lisogenik:
Siklus/daur litik
• Waktu relatif singkat
• Menonaktifkan bakteri
• Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri
Siklus/daur lisogenik
• Waktu relatif lama
• Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus
• Terikat pada kromosom bakteri
Peranan Virus dalam Kehidupan
Beberapa
virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui
terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus
diubah menjadi gen baik (penyembuh) disebut vaksin. Contohnya
pembuatan vaksin polio, rabies, hepatitis B, influenza, cacar, dan
vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar gondong, dan campak.
Pada
umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai
penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini
tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara
khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus dapat menginfeksi
tumbuhan, hewan, dan manusia sehingga menimbulkan penyakit.
a. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
- Mosaik,
penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan seperti
tembakau, kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa jenis labu.
Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus (TMV). Mentimun (Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum (Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic).
Virus TMV pada tanaman ditularkan secara mekanis atau melalui benih.
Virus ini belum diketahui dapat ditularkan melalui vektor (serangga
penular). Virus dapat bertahan dan bersifat infektif selama beberapa
tahun. Virus bersifat sangat stabil dan mudah ditularkan dari benih ke
pembibitan pada saat pengelolaan tanaman secara mekanis misalnya pada
saat pemindahan bibit ke pertanaman. Gejala Serangan daun tanaman yang
terserang menjadi berwarna belang hijau muda sampai hijau tua. Ukuran
daun relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun normal. Jika
menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat dan akhirnya
kerdil.
- Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster.
- Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang virus TYMV.
- Penyakit
tungro (virus Tungro) pada tanaman padi. Tungro adalah penyakit virus
pada padi yang biasanya terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif dan
menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan berkurangnya jumlah anakan.
Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang berwarna
kuning sampai kuning-oranye. Daun muda sering berlurik atau strip
berwarna hijau pucat sampai putih dengan panjang berbeda sejajar dengan
tulang daun. Gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning
berkurang bila daun yang lebih tua terinfeksi. Dua spesies wereng hijau
Nephotettix malayanus dan N.virescens adalah serangga yang menyebarkan
(vektor) virus tungro.
- Penyakit
degenerasi pembuluh tapis pada jeruk (virus citrus vein phloem
degeneration (CVPD). Virus ini dengan begitu cepat menyebar ditularkan
serangga vektor Diaphorina Citri Kuwayana (Homoptera Psyllidae) atau
masyarakat umum menyebutnya kutu loncat atau kutu putih.
b. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus
1. Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle
disease virus (NCDV). Ayam yang terjangkit penyakit ini harus
dimusnahkan karena dapat bertindak sebagai sumber pencemaran dan
penular.diikuti oleh gangguan syaraf serta diare.
2. Penyakit
kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan
kerbau. penyakit kuku dan mulut merupakan suatu penyakit yang disebabkan
oleh virus yang mudah menyerang hewan ternak berkuku belah diantaranya
sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi. Penyebaran penyakit itu dapat
disebabkan oleh beberapa hal diantaranya virus yang terbawa oleh angin,
persinggungan badan dengan hewan ternak yang sudah terinveksi,
bercampurnya hewan ternak dalam angkutan truk, serta pakan ternak yang
mengandung virus. Penyakit kuku dan mulut mengakibatkan sariawan yang
mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak tidak nafsu makan selama
hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan akhirnya mati.
3. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).
4. Penyakit
rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet.
Penyebabnya adalah Rhabdovirus. Penyakit anjing gila (rabies) adalah
suatu penyakit menular yang akut, menyerang susunan syaraf pusat,
disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang
semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan
mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila sekali gejala
klinis penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri dengan kematian.
5. Polyoma, penyebab tumor pada hewan.
6. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu.
c. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus
- lnfluenza
Penyebab
influenza adalah virus orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola.
Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia
melalui alat pernapasan. Virus influenza pada umumnya menyerang hanya
pada sistem pernapasan. Terdapat tiga tipe serologi virus influenza,
yaitu tipe A, B, dan C. Tipe A dapat menginfeksi manusia dan hewan,
sedangkan B dan C hanya menginfeksi manusia. Gejala influenza adalah
demam, sakit kepala, pegal linu otot, dan kehilangan nafsu makan, Orang
yang terserang influenza biasanya akan sembuh dalam 3 sampai 7 hari.
Penanggulangan
virus ini telah diusahakan oleh beberapa ahli dengan pembuatan vaksin.
pendekatan terbaru adalah dengan pemakaian mutan virus hidup vang
dilemahkan untuk mendorong agar respon kekebalan tubuh meningkat.
Pencegahan
terhadap penyakit influenza adalah dengan menjaga daya tahan tubuh dan
menghindari kontak dengan penderita influenza.
- Campak
Campak
disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim
neurominidase.Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri
di seluruh tubuh.
Di
awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan atas. Di
akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar keseluruh bagian
tubuh, terutama kulit.
- Cacar air
Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus varicellae. Virus ini mempunvai DNA ganda dan menyerang sel diploid manusia.
- Hepatitis
Hepatitis
(pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 3 macam virus
hepatitis yaitu hepatitis A, B, dau C (non-A,non-B). Gejalanya adalah
demam, mual, dan muntah, serta perubahan warna kulit dan selaput lendir
menjadi kuning. Virus hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut,
sedangkan virus hepatitis B cenderung menimbulkan hepatitis kronis.
Penderita hepatitis B mempunyai risiko menderita kanker hati. Penyakit
ini dapat rnenular melalui minuman yang terkontaminasi, transfusi darah,
dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
- Polio
Polio
disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila
virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang
berhubungan dengan saraf tepi.
Virus
ini menyerang anak - anak berusia antara 1 - 5 tahun . virus polio
dapat hidup di air selama berbulan - bulan, sehingga dapat menginfeksi
melalui air yang diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan
lewat lingkungan yang buruk, melalui makanan dan minuman. penularan
dapat terjadi melalui alat makan bahkan melalui ludah.
- Gondong
Penyakit
gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat hidup dijaringan otak ,
selaput otak, pankreas, testis, kelenjar parotid dan radang di hati.
Penyakit gondong ditandai dengan pembengkakan di kelenjar parotid pada
leher di bawah daun telinga. penularannya terjadi melalui kontak
langsung dengan penderita melalui ludah, urin dan muntahan.
- AIDS
AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan sistem kekebalan
tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Virus HIV adalah virus kompleks yang rnempunvai 2 molekul RNA di dalam
intinya. Virus tersebut diduga kuat berasal dari virus kera afrika yang
telah mengalami mutasi. Walaupun AIDS sangat mematikan, penularannya
tidak semudah penularan virus lain. Virus HIV tidak ditularkan melalui
kontak biasa seperti jabat tangan, pelukan, batuk, bersin, peralatan
makan dan mandi, asalkan tidak ada luka di kulit.
Virus
HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput
lendir. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi
darah, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Gejala awal
ditandai oleh pembesaran nodus limfa. Penyakit yang umumnya diderita
adalah pneumonia, diare, kanker, penurunan berat badan, dan gagal
jantung. Pada penderita, virus HIV banyak terkonsentrasi di dalam darah
dan cairan mani. Sekali virus menginfeksi penderita, virus akan tetap
ada sepanjang hidup penderita.
- Ebola
Gejala awal vang ditimbulkan ebola mirip influenza, yaitu demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan hilang nafsu makan.
Gejala
ini muncul setelah 3 hari terinfeksi. Setelah itu virus ebola mulai
mereplikasikan dirinya. Virus ebola menyerang sel darah.
Sebagai
akibatnva sel darah yang mati akan menyumbat kapiler darah,
mengakibatkan kulit memar, rnelepuh, dan seringkali larut seperti kertas
basah.
Pada
hari ke-6, darah keluar dari mata, hidung, dan telinga. Selain itu
penderita memuntahkan cairan hitam vang merupakan bagian jaringan dalam
tubuh yang hancur.
Pada hari ke-9, biasanva penderita akan mati.
Ebola
ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita ebola
(darah, feses, urin, ludah, keringat). Sampai saat ini belum ada obat
penyembuhnya.
Virus ebola ditemukan pada tahun 1976 di Sudan dan Zaire.
Habitatnya di alam belum diketahui, demikan pula bagaimana prosesnya
menjadi epidemik. Virus ebola dapat hidup di atmosfer selama beberapa
menit. kemudian akan mati oleh radiasi uliraviolet.
- Herpes simplex
Disebabkan
oleh virus anggota sukuHerpetoviridae, yang menyerang kulit dan selaput
lendir. Virus herpes simplex dapat menyerang bayi, anak-anak, dan orang
dewasa.
Penyakit
ini biasanya menyerang mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan
kadang - kadang otak. Infeksi pertama biasanya setempat dan cenderung
hilang timbul. Virus masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil. Pada bayi,
virus sering ditularkan pada saat dilahirkan.
Selain
itu virus juga ditularkan melalui hubungan seksual. Kecuali pada mata
dan otak, gejala utama penyakit adalah timbul gelembung - gelembung
kecil. Gelembung tersebut sangat mudah pecah. Infeksi pada alat kelamin
diduga merupakan salah satu faktor penyebab tumor ganas di daerah
genitalia tersebut.
- Papilloma
Disebabkan
oleh salah satu virus yang diduga dapat menimbulkan tumor di kulit,
alat kelamin, tenggorokan, dan saluran utama pernapasan.
Infeksi terjadi melalui kontak langsung dan hubungan seksual dengan penderita.
- SARS (Severe Acute Respirotory Syndrome)
Diduga disebabkan oleh virus Corona mamalia (golongan musang, rakun) yang mudah sekali bermutasi setiap terjadi replikasi.
Gejala-gejala
penyakit: suhu tubuh di atas 39oC, menggigil, kelelahan otot, batuk
kering, sakit kepala, susah bernapas, dan diare.
- Rabies
Disebabkan
oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang menyerang
hewan, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah. Hewan
yang terkena dapat menunjukkan tingkah laku agresif ataupun kelumpuhan.
Virus
ditularkan pada manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi.
Setelah masa inkubasi yang sangat bervariasi, dari 13 hari sampai 2
tahun (rata-rata 20 - 60 hari), timbul gejaia kesemutan di sekitar luka
gigitan, gelisah, dan otot tegang. Gangguan fungsi otak, seperti
hilangnya kesadaran, terjadi kira - kira satu minggu kemudian, Rabies
sering kali menyebabkan kematian.
Sebagai panduan tentang rabies, dapat dipakai teori dari Vaughan sebagai berikut:
1)
Jika hewan yang menggigit tidak menunjukkan gejala rabies dalam waktu 5
- 7 hari setelah menggigit, dapat dianggap bahwa gigitan tidak
mengandung virus rabies.
2) Tidak semua hewan berpenyakit rabies mengeluarkan virus rabies dalam ludahnya.
3)
Gigitan kucing lebih berbahaya daripada gigitan anjing, karena
kemungkinan adanya virus pada ludah kucing yang terinfeksi rabies lebih
besar (90%) daripada anjing (45%). Pencegahan penyakit pada hewan
dilakukan dengan cara vaksinasi.